TUGAS SOFTSKILL II : FORMAL LETTER (BAHASA INGGRIS BISNIS 2)

23.47 Edit This 0 Comments »

TUGAS SOFTSKILL II (FORMAL LETTER) 

NAME    : ANIF SUSANTI
NPM       : 11213045
CLASS   : 4EA21


BAHASA INGGRIS BISNIS 2

UNIVERSITAS GUNADARMA 
2017



Indonesian Version

6 April 2017

Untuk :
Semua Karyawan atau Manajer di Grab Indonesia,
Jl. HR Rasuna Said Kav B12, Setiabudi, Lippo Kuningan
Jakarta Selatan 12920

Perihal :
Surat Komplain tentang Ekstra 100% Bonus dari Pengisian Ulang GrabPay

Yang terhormat Bapak/Ibu Manajer,

Pada tanggal 2 April, Saya menggunakan promosi dari Grab Indonesia yang ekstra bonus 100%  jika kita telah melakukan pengisian ulang GrabPay mulai dari Rp 50.000,- - Rp 100.000, -. Dan kadaluarsa promosi tersebut pada tanggal 3 April, jadi Saya tidak membuat kesalahan dengan semua syarat untuk mendapatkan bonus tersebut.

Saya sangat kecewa karena saya tidak mendapatkan bonus hingga saat ini. Sudah 4 hari dari tanggal Saya melakukan pengisian ulang di Alfamidi “Jatimakmur”. Dan Saya sudah mengeluh kepada karyawan yang memperhatikan semua masalah aplikasi Grab ini yang dimana saya telah mengirim beberapa email dan menelpon layanan pelanggan dari Grab Indonesia. Saya telah mencantumkan gambar struk pembayaran sebagai bukti pembayaran di email yang saya telah kirimkan kepada Anda.

Saya menulis surat keluhan ini tidak hanya untuk hal ini, tapi karena saya ingin melakukan pengisian ulang GrabPay lagi sampai 4 kali seperti halnya yang Anda (pihak Grab) cantumkan di dalam aplikasi Anda. Dan sebenarnya, Saya memiliki satu masalah lagi. Hari ini, saya menggunakan GrabPay untuk mendapatkan promosi dari GrabBike ketika saya menggunakan itu. GrabPay Saya seharusnya hanya terpotong dari sisa diskon dengan kode promosi tepatnya, tetapi malah dikenakan biaya GrabPay normal tanpa diskon.

Nama akun saya pada aplikasi Grab adalah Anif Susanti dengan nomor telepon 082120001896. Saya pelanggan setia yang telah menggunakan aplikasi Anda sehari-hari. Jadi, saya meminta Anda dengan baik untuk memproses dan memperbaiki masalah ini. Terima kasih atas perhatian Anda, saya sangat menghargai itu.

Dengan hormat,


Anif Susanti


Lampiran: Fotokopi tanda terima pembayaran pengisian ulang GrabPay di Alfamidi “Jatimakmur”





 English Version

April 6nd , 2017

To :
All the Employees or Manager at Grab Indonesia,
JL. HR Rasuna Said Kav B12, Setiabudi, Lippo Kuningan
Jakarta Selatan 12920

Subject :
Complaint Letter of Extra 100% Credits from Top-up GrabPay

Dear Sirs,

On April 2nd, I used promotion from Grab Indonesia which is extra 100% cashback if we’ve done top-up our GrabPay start from Rp 50.000,- – Rp 100.000,-. And the expired was on April 3rd , so I didn’t make any mistakes with all the conditions of the way for getting that cashback.

I was very dissapointed because I didn’t get that cashback until today. It has been 4 days from the date that I’m doing my top-up at Alfamidi “Jatimakmur”. And I’ve already complained to the employee who has taking atttention with all the problems of Grab’s application which are sent any emails and making the phone call with the customer service of Grab Indonesia. I have already attached a picture of my receipt as proof of purchase in emails that I sent to you.

I wrote this complaint letter that not only was for this subject, but because I would like to do top-up GrabPay again until 4 times just like your term conditions that you put in your application. And I have one more problem, actually. Today, I’m using GrabPay for the promotion of GrabBike when I used that. It should charged my GrabPay was only remaining discount properly with the promotion code, but it charged my GrabPay normally without discount.

My account name of Grab’s application is Anif Susanti with phone number is 082120001896. I’m a loyal customer who has used your application everyday. So, I request you to kindly process and fix these problems. Thank you for your attention, I really appreciate it.

Yours sincerely,


Anif Susanti


Enclosed: Copy of the receipt for Top-up GrabPay at Alfamidi “Jatimakmur”

 




TUGAS SOFTSKILL I {BAHASA INGGRIS BISNIS 2}

00.41 Edit This 0 Comments »

                     NEWS ARTICLE

‘BUMIKU’ BECAME OPENING FILM OF OFFICIAL SELECTION AT SOCIALLY RELEVANT FILM FESTIVAL
Created by : 
Anif Susanti
{11213045}
4EA21


       

'Bumiku" Became Opening Film of Official Selection at Socially Relevant Film Festival
  • Women's Day
  • National Music Day

R
ight at the  National Music Day Thursday (9/3), good news came from New York, US. Indonesian film by a female director, Natasha Dematra through her musical film 'Bumiku' (Earth) back flying in international festivals.
Socially Relevant Film Festival choosing 'Bumiku' as the Opening Film of the 46 other films in this prestigious festival. With this, 'Bumiku' has done the American Premiere in Socially Relevant Film Festival, New York.

Nora Armani, festival director explained, the election of 'Bumiku' caused this film is considered to reflect quality of the festival with these social issues. The film is in the list of Official Selection in a festival sponsored by Culture Ministry of New York and lasted for 7 days.
46 films from 23 countries will be screened in Cinepolis Luxury Cinemas (where screenings of films from the Tribeca Film Festival). Only 7 films from Asia; Indonesia (Earth), Bhutan (Prophecy), Tibet (Hidden Wisdom), Japan (Wheelchair Dance), China (Destiny), two films from India (Women Prayed and Preyed Upon, 2 Girls).
"Being selected in the Opening Film festival that focuses on social issues I feel honored. Indonesia became the first movie to watch coupled with films from other countries. In connection with the Women's Day, which fell yesterday and the National Music Day which falls today I dedicate this victory to all women's films and musicians throughout Indonesia. I hope in the future, the director in the film industry is no longer dominated by men but also by women," says Nora who taking speciality major in Harvard University.
Films produced World Environment Movement itself carries a strong message about the dangers of global warming and environmental damage caused by human activity.
'Bumiku' directed by Natasha Dematra, where the soundtrack is also created by Natasha Dematra together with senior Abah Ukam songwriter.                                    
The song "Bumiku" an environmental campaigns at once soundtrack documentary entitled Siti Nurbaya Fuel: Heroine carrier changes directed by the father of Natasha Dematra, Damien Dematra. In November last, the film Bumiku music had been played in the United Nations Climate Change conference in Marrakech, Morocco. Meanwhile, in early February, the International Independent Film Awards conferred the Gold Medal Award as the Best Soundtrack to the film that launched in September 2016 in the Wanabakti Manggala.


Source :


  • Translate in Indonesia 
'Bumiku' Menjadi Film Pembuka pada Seleksi Resmi di Socially Relevant Festival Film



  • Hari Perempuan
  • Hari Musik Nasional

D
i Hari Musik Nasional pada Kamis (9/3), kabar gembira datang dari New York, Amerika Serikat. Film karya sutradara perempuan Indonesia, Natasha Dematra lewat film musik “Bumiku” atau “Earth” kembali berkibar di festival internasional.  

Socially Relevant Film Festival yang memilih film “Bumiku” sebagai “Opening Film” dari 46 film lainnya di festival bergengsi ini. Dengan ini, “Bumiku” telah melakukan American Premiere di Socially Relevant Film Festival, New York.


Menurut Nora Armani, direktur dari festival tersebut, terpilihnya film “Bumiku” dikarenakan film tersebut dianggap mencerminkan kualitas festival dengan isu-isu sosial tersebut. Film “Bumiku” masuk daftar Official Selection dalam festival yang akan berlangsung selama 7 hari tersebut.

Dari 46 film dari 23 negara yang akan diputar di Cinépolis Luxury Cinemas (tempat pemutaran film-film dari Tribeca Film Festival) hanya 7 film yang berasal dari Asia; Indonesia (Earth), Bhutan (Prophecy), Tibet (Hidden Wisdom), Jepang (Wheelchair Dance), Cina (Destiny), 2 film dari India (Women Prayed and Preyed Upon, 2 Girls). Festival ini disponsori oleh Departemen Kebudayaan New York.

“Menjadi ‘Opening Film’ yang dipilih dalam festival yang berfokus pada isu-isu sosial ini saya merasa terhormat. Film Indonesia menjadi yang pertama yang akan ditonton bersanding dengan film-film dari negara lain. Berkaitan dengan Hari Perempuan yang jatuh kemarin dan Hari Musik Nasional yang jatuh pada hari ini saya persembahkan kemenangan film ini kepada seluruh perempuan dan musisi di seluruh Indonesia. Saya harap kedepannya, sutradara di dunia perfilman tidak lagi didominasi oleh pria namun juga oleh perempuan,” ucap gadis yang telah mengambil pendidikan khusus dari Harvard University ini.
Film yang diproduksi oleh World Environment Movement ini membawa pesan kuat tentang bahaya pemanasan global dan kerus akan lingkungan yang diakibatkan oleh ulah manusia.

Film “Bumiku” sendiri disutradarai oleh sang penyanyi remaja Natasha Dematra, dan lagunya diciptakan oleh Natasha Dematra bersama pencipta lagu senior Abah Ukam.


Lagu ”Bumiku” merupakan kampanye lingkungan hidup sekaligus soundtrack film dokumenter berjudul Siti Nurbaya Bakar: Srikandi Pembawa Perubahan yang disutradarai oleh ayah dari Natasha Dematra, Damien Dematra. Pada bulan November lalu, film musik Bumiku telah diputar dalam konferensi Perubahan Iklim PBB di Marrakech, Maroko. Sedangkan pada awal bulan Februari, International Independent Film Awards menganugerahkan penghargaan Medali Emas Soundtrack Terbaik kepada film yang diluncurkan pada bulan September 2016 di Manggala Wanabakti tersebut.

Sumber :
















TUGAS SOFTSKILL-1 ETIKA BISNIS : DEFINISI ETIKA DAN BISNIS SEBAGAI SEBUAH PROFESI

11.16 Edit This 0 Comments »
DEFINISI ETIKA DAN BISNIS SEBAGAI SEBUAH PROFESI

1.1 Hakekat Mata Kuliah Etika Bisnis

Drs. O.P. Simorangkir mengatakan bahwa hakekat mata kuliah etika bisnis adalah menganalisis atas asumsi-asumsi bisnis, baik asumsi moral maupun pandangan dari sudut moral. Karena bisnis beroperasi dalam rangka suatu sistem ekonomi, maka sebagian dari tugas etika bisnis hakikatnya mengemukakan pertanyaan-pertanyaan tentang sistem ekonomi yang umum dan khusus, dan pada gilirannya menimbulkan pertanyaan-pertanyaan tentang tepat atau tidaknya pemakaian bahasa moral untuk menilai sistem-sistem ekonomi, struktur bisnis.

Etika adalah sesuatu yang berkaitan dengan “kebaikan (rightness)” atau moralitas (kesusilaan) dari perilaku manusia. Sedangkan Etika bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan manajer atau segenap karyawan dalam pengambilan keputusan dan mengoperasikan bisnis yang etik. Dengan kata lain, etika bisnis yang bertujuan untuk menghimbau para pelaku bisnis untuk menjalankan bisnisnya secara baik dan etis.

Etika bisnis juga berfungsi untuk menyadarkan masyarakat, khususnya konsumen, buruh atau karyawan, dan masyarakat luas pemilik aset umum semacam lingkungan hidup, akan hak dan kepentingan mereka yang tidak boleh dilanggar oleh praktek bisnis siapa pun juga. Pada tingkat ini etika bisnis berfungsi untuk menggungah pemikiran masyarakat untuk bertindak menuntut para pelaku bisnis untuk berbisnis secara baik demi terjaminnya hak dan kepentingan masyarakat tersebut.

Pada hakekatnya hal ini lah yang melandasi dengan  memberi perhatian pada dunia pendidikan, khususnya bidang ilmu manajemen, yaitu dengan menambahkan mata kuliah Etika Bisnis. Karena dengan adanya mata kuliah Etika Bisnis dapat meningkatkan kredibilitas dan tanggung jawab sosial mahasiswa. Dengan adanya etika bisnis, secara intern semua mahasiswa dapat menerapkan standard etis yang sama, sehingga dapat mengambil kebijakan/keputusan yang baik berdasarkan perilaku etik, yang sangat penting diperlukan untuk mencapai kesuksesan jangka panjang dalam sebuah bisnis.


1.2 Definisi Etika dan Bisnis

Secara etimologi kata etika berasal dari bahasa Yunani yang dalam bentuk tunggal yaitu ethos dan dalam bentuk jamaknya yaitu ta etha. "Ethos" yang berarti sikap, cara berpikir, watak kesusilaan atau adat. Kata ini identik dengan perkataan moral yang berasal dari kata latin "mos" yang dalam bentuk jamaknya Mores yang berarti juga adat atau cara hidup. Kata mores ini mempunyai sinonim; mos, moris, manner mores atau manners, morals. Dalam  bahasa Indonesia kata moral berarti akhlak atau kesusilaan yang mengandung makna tata tertib batin atau tata tertib hati nurani yang menjadi pembimbing tingkah laku batin dalam hidup. Etika dan Moral memiliki arti yang sama, namun dalam pemakaian sehari-harinya ada sedikit perbedaan. Moral biasanya dipakai untuk perbuatan yang sedang dinilai atau dikaji, dengan kata lain perbuatan itu dilihat dari dalam diri orang itu sendiri, artinya moral disini merupakan subjek, sedangkan etika dipakai untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang ada dalam kelompok atau masyarakat tertentu yang merupakan aktivitas atau hasil pengkajian.
Menurut Larkin (2000) "Ethics is concerned with moral obligation, responsibility, and social justice" Hal ini berarti bahwa etika sangat memperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan kewajiban moral, tanggung jawab, dan keadilan sosial. Etika yang dimiliki individu ini secara lebih luas mencerminkan karakter organisasi atau perusahaan, yang merupakan kumpulan individu-individu. Etika menjelaskan standar dan norma perilaku baik dan buruk yang kemudian diimplementasikan oleh masing-masing karyawan dalam organisasi (Fatt, 1995) dan (Louwers, 1997). Perusahaan pada dasarnya merupakan sekumpulan individu, sehingga etika yang dianut oleh individu tersebut pada akhirnya akan tercermin dalam standar dan norma perilaku yang kemudian diimplementasikan oleh masing-masing karyawan dalam pekerjaan sehari-hari.
Etika menurut Gray (1994) merupakan nilai-nilai tingkah laku atau aturan-aturan tingkah laku yang diterima oleh suatu golongan tertentu atau individu. Penulis lainnya Magnis Suseno (1989) dan Sony Keraf (1991) mengatakan bahwa untuk memahami etika perlu dibedakan dengan moralitas.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia istilah etika diartikan sebagai:
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral.
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut oleh suatu golongan atau masyarakat.
Secara etimologis, etika adalah ajaran atau ilmu tentang adat kebiasaan yang berkenaan dengan kebiasaan baik atau buruk, yang diterima umurn mengenai sikap, perbuatan, kewajiban, dan sebagainya. Johnson (1989) menjelaskan etika sebagai berikut:
"Ethics is a science in the sense that its study represents an intellectual enterprise, a rational inquiry into its subject matter in the hope of gaining knowledge. As such ethics can be contrasted with art or religion or technology, whose purposes are not the same. Although ethics differ from the various empirical sciences both in its subject matter and its special methodology, it shares with them a general methodology, rational inquiry and an overall goal the attainment of truth. These relationships between ethics and science have led philosophers to speaks of ethics as a normative science, because it concerns itself with norm and standards, in contrast to the descriptive sciences, which concerns themselves which describing empirical facts ".
Dapat disimpulkan bahwa etika adalah merupakan suatu cabang ilmu filsafat, tujuannya adalah mempelajari perilaku, baik moral maupun immoral, dengan tujuan membuat pertimbangan yang cukup beralasan dan akhirnya sampai pada rekomendasi yang memadai yang tentunya dapat diterima oleh suatu golongan tertentu atau individu. Menurut Wiley (1995 dalam Mauro et al., 1999) "Ethics is concerned with moral obligation, responsibility, and social justice" Hal ini berarti bahwa etika berpengaruh terhadap kewajiban moral, tanggung jawab, dan keadilan sosial. Etika secara lebih kontemporer mencerminkan karakter perusahaan, yang merupakan kumpulan individu-individu. Etika menjelaskan standar dan norma perilaku tanggungjawab masyarakat, kemudian di internalkan kepada masing-masing karyawan dalam organisasi (Daft, 1992).
Kemudian, bisnis adalah kegiatan manusia dalam mengorganisasikan sumberdaya untuk menghasilkan dan mcndistribusikan barang dan jasa guna memenuhi kebu-tuhan dan keinginan masyarakat. Bisnis adalah membuktikan apa yang dijanjikan (promise) dengan yang diberikan (deliver). Bisnis adalah kegiatan diantara manusia untuk mendatangkan keuntungan. Dalam bisnis terdapat persaingan dengan aturan yang berbeda dengan norma-norma yang berada dalam masyarakat. 
Pengertian bisnis dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah:
1. Kegiatan dengan mengarahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk  mencapai sesuatu  maksud.
2. Kegiatan di bidang perdagangan atau perbisnisan.
Penelitian yang dilakukan Mauro et al. (1999) tentang etika bisnis dan pengambilan keputusan perusahaan menggunakan definisi etika dan etika bisnis yang dikembangkan oleh Walton. Menurut Walton (1977 dalam Mauro,1999):
“Ethics. A critical analysis of human acts to determine their tightness or wrongness in terms of two major: truth and justice Business ethics. A range of criteria whereby human actions are judge to include such things as societal expectations: fair competition; the aesthetics or advertising and the used public relations; the meaning of social responsibilities;   reconciling   corporate   behavior   at   home   with behavior abroad; the extent of consumer sovereignty; the relevance of corporate size; the handling communications, and the like”
Maksudnya, etika merupakan analisis kritis tentang tindakan manusia untuk menentukan kebenarannya atau kesalahannya dalam kerangka 2 kriteria utama yaitu  kebenaran dan keadilan. Sementara etika bisnis merupakan sekumpulan kriteria di mana tindakan manusia di nilai berdasarkan harapan masyarakat. Hasil penelitian Mouro (1999) menemukan bahwa "that personal and business ethics are not separate entities, that they coexist in the behavior of managers within the corporation, is supported in the current literature". Maksudnya adalah etika personal dan etika bisnis merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dan keberadaannya saling melengkapi dalam mempengaruhi perilaku manajer. Banyak literatur terbaru yang mendukung perayataan dan hasil penelitian Mauro ini. Bagi mereka yang tidak mempunyai etika dalam berbisnis adalah mereka yang hanya tergiur dengan keuntungan jangka pendek. Mereka yang menjadikan keuntungan sebagai satu-satunya tujuan bisa menyebabkan perusahaan menghalalkan segala macam cara untuk mengejar keuntungannya. Akibatnya merekapun sering mengabaikan nilai-nilai etika bisnis. Bisnispun dijalankan secara tidak jujur, tidak adil, melanggar kewajaran, penuh mark-up.

1.3 Etika Moral, Hukum dan Agama

1.3.1 Etika Moral

Etika Iebih condong ke arah ilmu tentang baik atau buruk. Selain itu etika lebih sering dikenal sebagai kode etik. Moral berasal dari kata bahasa latin mores yang berarti adat kebiasaan. Kata mores ini mempunyai sinonim; mos, moris, manner mores atau manners, morals (BP-7, 1993: Poespoprodjo, 1986). Dalam bahasa Indonesia kata moral berarti akhlak atau kesusilaan yang mengandung makna tata tertib batin atau tata tertib hati nurani yang menjadi pembimbing tingkah laku batin dalam hidup. Moralitas adalah sifat moral atau keseluruhan asas dan atau nilai yang berkenaan dengan baik buruk, atau dengan kata lain moralitas merupakan pedoman/standar yang dimiliki oleh individu atau kelompok mengenai benar atau salah dan baik atau buruk. Velasques (2005) menyebutkan lima ciri yang berguna untuk menentukan hakikat standar moral, yaitu:
A). Standar moral berkaitan dengan persoalan yang kita anggap akan merugikan secara serius atau benar-benar akan menguntungkan manusia.
B). Standar moral moral ditetapkan atau diubah oleh keputusan dewan otoritatif tertentu, standar moral tidak dibuat oleh kekuasaan, validitas standar moral terletak pada kecukupan nalar yang digunakan untuk mendukung atau membenarkannya, jadi sejauh nalarnya mencukupi maka standarnya tetap sah.
C). Standar moral harus lebih diutamakan daripada nilai yang lain, khusus-nya kepentingan pribadi.
D). Standar moral berdasarkan pada pertimbangan yang tidak memihak.
E). Standar moral diasosiasikan dengan emosi tertentu dan kosa kata tertentu, seperti jika kita bertindak bertentangan dengan standar moral, normalnya kita akan merasa bersalah, malu atau menyesal.
Menurut Martin (1993), etika didefinisikan sebagai "the discipline which can act as the performance index or reference for our control system". Dengan demikian, etika akan memberikan semacam batasan maupun standar yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya. Dalam pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini kemudian dirupakan dalam bentuk aturan atau kode tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang ada; dan pada saat yang dibutuhkan akan bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum atau “common sense” dinilai menyimpang dari kode etik. Dengan demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan "self control", karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok sosial profesi itu sendiri. Jadi, etika lebih berkaitan dengan kepatuhan, sementara moral lebih berkaitan dengan tindak kejahatan.

1.3.2 Etika Hukum

Hukum adalah refleksi minimum norma sosial dan standar dari sifat bisnis. Secara umum, kebanyakan orang percaya bahwa sifat mematuhi hukum adalah juga sifat yang beretika. Tapi banyak standar sifat di dalam sosial yang tidak tertuliskan dalam hukum. Contohnya saja dalam konflik kepentingan mungkin tidak ilegal, tapi secara umum dapat menjadi tidak beretika dalam kehidupan sosial.

1.3.3 Etika Agama

Etika mendukung keberadaan Agama, dimana etika sanggup membantu manusia dalam menggunakan akal pikiran untuk memecahkan masalah. Pada dasarnya agama memberikan ajaran moral untuk menjadi pegangan bagi perilaku para penganutnya. Menurut Kanter (2001), tidak mungkin orang dapat sungguh-sungguh hidup bermoral tanpa agama, yaitu dikarenakan 3 hal : 
A).Moralitas pada hakikatnya bersangkut paut dengan bagaimana manusia menjadi baik, jalan terbaiknya adalah kita mengikuti perintah dan kehendak Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan keyakinan kita 
B).Agama merupakan salah satu pranata kehidupan manusia yang paling lama bertahan sejak dulu kala, sehingga moralitas dalam masyarakat erat terjalin dengan kehidupan beragama 
C).Agama menjadi penjamin yang kuat bagi hidup bermoral. Perbedaan antara etika dan ajaran moral agama yakni etika mendasarkan diri pada argumentasi rasional. Sedangkan Agama menuntut seseorang untuk mendasarkan diri pada wahyu Tuhan dan ajaran agama.

1.4 Klasifikasi Etika 

Menurut buku yang berjudul “Hukum dan Etika Bisnis” karangan Dr. H. Budi Untung, S.H., M.M, etika dapat diklasifikasikan menjadi :

1.4.1 Etika Deskriptif

Etika deskriptif yaitu etika di mana objek yang dinilai adalah sikap dan perilaku manusia dalam mengejar tujuan hidupnya sebagaimana adanya. Nilai dan pola perilaku manusia sebagaimana adanya ini tercemin pada situasi dan kondisi yang telah membudaya di masyarakat secara turun-temurun.

1.4.2 Etika Normatif

Etika normatif yaitu sikap dan perilaku manusia atau massyarakat sesuai dengan norma dan moralitas yang ideal. Etika ini secara umum dinilai memenuhi tuntutan dan perkembangan dinamika serta kondisi masyarakat. Adanya tuntutan yang menjadi avuan bagi masyarakat umum atau semua pihak dalam menjalankan kehidupannya.

1.4.3 Etika Deontologi
Etika deontologi yaitu etika yang dilaksanakan dengan dorongan oleh kewajiban untuk berbuat baik terhadap orang atau pihak lain dari pelaku kehidupan. Bukan hanya dilihat dari akibat dan tujuan yang ditimbulakan oleh sesuatu kegiatan atau aktivitas, tetapi dari sesuatu aktivitas yang dilaksanakan karena ingin berbuat kebaikan terhadap masyarakat atau pihak lain.

1.4.4 Etika Teleologi

Etika Teleologi adalah etika yang diukur dari apa tujuan yang dicapai oleh para pelaku kegiatan. Aktivitas akan dinilai baik jika bertujuan baik. Artinya sesuatu yang dicapai adalah sesuatu yang baik dan mempunyai akibat yang baik. Baik ditinjau dari kepentingan pihak yang terkait, maupun dilihat dari kepentingan semua pihak. Dalam etika ini dikelompollan menjadi dua macam yaitu :
A). Egoisme
Egoisme yaitu etika yang baik menurut pelaku saja, sedangkan bagi yang lain mungkin tidak baik.
B). Utilitarianisme
Utilitarianisme adalah etika yang baik bagi semua pihak, artinya semua pihak baik yang terkait langsung maupun tidak langsung akan menerima pengaruh yang baik.

1.4.5 Etika Relatifisme

Etika relatifisme adalah etika yang dipergunakan di mana mengandung perbedaan kepentingan antara kelompok pasrial dan kelompok universal atau global. Etika ini hanya berlaku bagi kelompok passrial, misalnya etika yang sesuai dengan adat istiadat lokal, regional dan konvensi, sifat dan lain-lain. Dengan demikian tidak berlaku bagi semua pihak atau masyarakat yang bersifat global.

1.5 Konsepsi Etika

Konsep-konsep dasar etika antara lain adalah menurut Bertens (2002), ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku manusia serta azas-azas akhlak (moral) serta kesusilaan hati seseorang untuk berbuat baik dan juga untuk menentukan kebenaran atau kesalahan dan tingkah Laku seseorang terhadap orang lain.

Teori-teori etika 

A). Utilitarianisme 
Utilitarianisme menyatakan bahwa suatu tindakan diangap baik bila tindakan ini meningkatkan derajat manusia. Penekanan dalam utilitarianisme bukan pada memaksimalkan derajat pribadi, tetapi memaksimalkan derajat masyarakat secara keseluruhan. Dalam implementasinya sangat tergantung pada pengetahuan kita akan hal mana yang dapat memberikan kebaikan terbesar. Seringkali, kita tidak mungkin benar-benar mengetahui konsekuensi tindakan kita sehingga ada resiko bahwa perkiraan terbaik bisa saja salah.

B). Analisis Biaya-Keuntungan (Cost-Benefit Analysis) 
Pada dasarnya, tipe analisis ini hanyalah satu penerapan utilitarianisme. Dalam analisis biaya-keuntungan, biaya suatu proyek dinilai, demikian juga keuntungannya. Hanya proyek-proyek yang perbandingan keuntungan terhadap biayanya paling tinggi saja yang akan diwujudkan. Bila dilihat dari teorinya, sangatlah mudah untuk menghitung biaya dan keuntungan, namun dalam penerapannya bukan hanya hal-hal yang bersifat materi saja yang perlu diperhitungkan melainkan hal-hal lahir juga perlu diperhatikan dalam mengambil keputusan.

C). Etika Kewajiban dan Etika Hak 
Etika kewajiban (duty ethics) menyatakan bahwa ada tugas-tugas yang harus dilakukan tanpa mempedulikan apakah tindakan ini adalah tindakan terbaik. Sedangkan, etika hak (right-ethics) menekankan bahwa kita semua mempunyai hak moral, dan semua tindakan yang melanggar hak ini tidak dapat diterima secara etika. 
Etika kewajiban dan etika hak sebenarnya hanyalah dua sisi yang berbeda dari satu mata uang yang sama. Kedua teori ini mencapai akhir yang sama; individu harus dihormati, dan tindakan dianggap etis bila tindakan itu mempertahankan rasa hormat kita kepada orang lain. Kelemahan dari teori ini adalah terlalu bersifat individu, hak dan kewajiban bersifat individu. Dalam penerapannya sering terjadi bentrok antara hak seseorang dengan orang lain.

D). Etika Moralitas 
Pada dasarnya, etika moralitas berwacana untuk menentukan kita sebaiknya menjadi orang seperti apa. Dalam etika moralitas, suatu tindakan dianggap benar jika tindakan itu mendukung perilaku karakter yang baik (bermoral) dan dianggap salah jika tindakan itu mendukung perilaku karakter yang buruk (tidak bermoral). Etika moral lebih bersifat pribadi, namum moral pribadi akan berkaitan erat dengan moral bisnis. Jika perilaku seseorang dalam kehidupan pribadinya bermoral, maka perilakunya dalam kehidupan bisnis juga akan bermoral.


DAFTAR PUSTAKA

http://www.academia.edu/6936594/TOPIK_UTAMA_BISNIS_DAN_KEADILAN_KONSUMEN
Ernawan, Erni. 2011. Business Ethics. Bandung : Penerbit Alfabeta.
Dr. H. Budi Untung. 2012. Hukum dan Etika Bisnis. Yogyakarta : CV Andi Offset.